Slenthem
PENGRAJIN GAMELAN
"MADU
LARAS"
NO
SIUP: 511.3/2933/411.306/2013
Menerima
Pesanan dan Perbaikan Gamelan Jawa
Laras
Pelok , Slendro dan Diantonis beserta ancak / tempat dengan ukir biasa / timbul
Per
biji ataupun Per Set
HUBUNGI:
Bpk
Karyadi / Bpk Pardjono
No.
HP : 085655749199
082234310871
0358-325585
See Youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=88KVwNMyaho&spfreload=5
https://www.youtube.com/watch?v=3rAfjFbtrgQ
https://www.youtube.com/watch?v=3K9y3ni-Zpc&t=16s
https://www.youtube.com/watch?v=mVt92DhxHlI
Slenthem merupakan salah satu instrumen gamelan yang terdiri
dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan tali dan direntangkan di
atas tabung-tabung dan menghasilkan dengungan rendah atau gema yang mengikuti nada
saron, ricik, dan balungan bila ditabuh.
Beberapa kalangan menamakannya sebagai gender penembung. Seperti halnya pada
instrumen lain dalam satu set gamelan, slenthem tentunya memiliki versi slendro dan versi pelog. Wilahan Slenthem Pelog umumnya
memiliki rentang nada C hingga B, sedangkan slenthem slendro
memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C'.
Cara memainkan
Cara menabuh slenthem sama seperti menabuh balungan, ricik, ataupun saron.
Tangan kanan mengayunkan pemukulnya dan tangan kiri melakukan
"patet", yaitu menahan getaran yang terjadi pada lembaran logam.
Dalam menabuh slenthem lebih dibutuhkan naluri atau perasaan si penabuh untuk
menghasilkan gema ataupun bentuk dengungan yang baik. Pada notasi C, D,
E, G misalnya, gema yang dihasilkan saat menabuh nada C
harus hilang tepat saat nada D ditabuh, dan begitu seterusnya.
Untuk tempo penabuhan, cara yang digunakan sama seperti halnya bila
menggunakan balungan, ricik, dan saron. Namun untuk keadaan tertentu misalnya
demung imbal, maka slenthem dimainkan untuk mengisi kekosongan antara nada
balungan yang ditabuh lambat dengan menabuh dua kali lipat ketukan balungan.
Atau bisa juga pada kondisi slenthem harus menabuh setengah kali ada balungan
karena balungan sedang ditabuh cepat, misalnya ketika gendhing Gangsaran pada
adegan perangan.
Sumber
Slenthem
The slenthem is part of the gendér family.[1] It consists of a set of bronze
keys comprising a single octave: there are six keys when playing the slendro scale and seven when playing the
pelog. These keys are suspended by
leather cords over individual bamboo tube resonators in a wooden frame, which
are cut so that the placement of the bamboo's node causes the functional length
of the resonator to be shorter for higher notes. The instrument is played by
striking the keys with a mallet, called a tabuh, which has a short
handle and a thin wooden disk edged in cloth or rubber. One hand is left free
to dampen notes.[2] It is a
low-pitched instrument[3] with a softer
sound than the saron demung.[4]
Like the saron barung and demung, it generally plays the most basic form of
the melody (balungan) in a
composition.[5] However it
also sometimes uses techniques similar to the saron to elaborate.
It is especially favored in quieter gamelan ensembles (such as Gamelan Gadhon); but it is a
part of standard Gamelan Gedhé as the only
soft-style instrument also played in loud-style pieces.
It is typically placed among the instruments at the front of the performing
area.[6]
PENGRAJIN GAMELAN
"MADU
LARAS"
NO
SIUP: 511.3/2933/411.306/2013
Menerima
Pesanan dan Perbaikan Gamelan Jawa
Laras
Pelok , Slendro dan Diantonis beserta ancak / tempat dengan ukir biasa / timbul
Per
biji ataupun Per Set
HUBUNGI:
Bpk
Karyadi / Bpk Pardjono
No.
HP : 085655749199
082234310871
0358-325585
See Also: